10 Juli 2013

My Dream --Part 2--


Aku lelah dengan semua ini. Kenapa disetiap obrolan mereka selalu terselip nama Yul? Mereka selalu mengungkit masalah kedekatanku dengan Yul dulu tentunya sebelum aku mengalami kecelakaan dan amnesia. Mereka selalu bilang kalau aku dan Yul adalah pasangan paling romantis dan serasi yang pernah mereka temui selama ini. Bukankah itu hal konyol yang pernah aku dengar? Padahal aku tak pernah merasa kalau aku mengenal Yul. Tapi tunggu sebentar. Bukankah orang yang mempunyai ikatan special dengan seseorang itu pasti tak akan mudah terlupakan begitu saja?? Terkecuali kalau dalam diri orang itu sendiri yang ingin melupakan seseorang itu dengan alasan yang khusus. Berarti sebelum aku kecelakaan, aku memang ingin melupakan bayangan Yul dari dalam hati dan memoriku. Tapi kenapa? Apa alasan yang membuatku ingin melupakan Yul?
“Princess....?”tegur Yumi menyadarakan lamunanku.
“eoh...”
“apa yang kau pikirkan?”
“an...aniya. Aku sedang berpikir kenapa taman ini begitu indah. Siapa yang merawatnya selama ini?”aku mengelak. Karena tidak mungkin aku mengatakan yang sebenarnya bahwa aku sedang memikir Yul.
Kuedarkan pandangan mataku kesekitar taman. Banyak yeoja dan juga namja yang berkeliaran disini. Tentu saja, karena taman ini adalah tempat dimana tak ada larangan sama sekali untuk didatangi. Satu – satunya tempat yang bisa digunakan yeoja dan namja secara bersamaan. Ada yang belajar. Ada juga yang sedang berbincang – bincang baik sesama jenis ataupun lawan jenis. Sama seperti aku dan juga Yumi. Sebenarnya aku suka ke taman ini sendirian. Namun aku sengaja menyuruh Yumi untuk menemaniku sehingga aku tak perlu khawatir jika bertemu dengan Yul.
“Princess...aku tahu kau sedang berbohong padaku.”ucap Yumi mengejutkanku.
“Apa maksudmu ?”tanyaku.
“pasti Princess sedang memikirkan sesuatu yang berat sampai-sampai dahimu berkerut begitu...”jawabnya.
“ghurae??”tanyaku balik.
“ne...”Yumi mengangguk.
Aku tersenyum simpul. Membuat lesung pipitku muncul seketika.
Tiba – tiba ada tangan yang mencubit pipiku dari belakang.
“awww..appo...”pekikku 
" gwenchana...?mianhe..ekspresimu tadi sangat imut, jadi aku tidak bisa menahan tanganku untuk tidak mencubit pipimu.."sesal Hany.
"ne...lain kali jangan mencubitku lagi. Kau tahu bahwa kekuatan cubitanmu itu sungguh mengerikan?"jawabku jahil.
" yya...kau sungguh berlebihan Princess...." Hany cemberut menambah kesan chubbynya seperti bakpao.
Apalagi badannya yang di atas rata-rata. Lagi-lagi aku tersenyum dibuatnya.
"Princess, sebenarnya aku datang kesini karena ingin memberikan ini padamu."ucap Hany seraya menyerahkan sepucuk amplop biru. 
Aku menerimanya.
"dari siapa?"tanyaku menyelidik.
"dari....dari Prince Yul."ucapnya.
Aku mengangguk dan menyimpan amplop itu dalam saku bajuku.
-----------------------------------------------To Be Continue----------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar