Aku
lelah dengan semua ini. Kenapa disetiap obrolan mereka selalu
terselip nama Yul? Mereka selalu mengungkit masalah kedekatanku
dengan Yul dulu tentunya sebelum aku mengalami kecelakaan dan
amnesia. Mereka selalu bilang kalau aku dan Yul adalah pasangan
paling romantis dan serasi yang pernah mereka temui selama ini.
Bukankah itu hal konyol yang pernah aku dengar? Padahal aku tak
pernah merasa kalau aku mengenal Yul. Tapi tunggu sebentar. Bukankah
orang yang mempunyai ikatan special dengan seseorang itu pasti tak
akan mudah terlupakan begitu saja?? Terkecuali kalau dalam diri orang
itu sendiri yang ingin melupakan seseorang itu dengan alasan yang
khusus. Berarti sebelum aku kecelakaan, aku memang ingin melupakan
bayangan Yul dari dalam hati dan memoriku. Tapi kenapa? Apa alasan
yang membuatku ingin melupakan Yul?
“Princess....?”tegur
Yumi menyadarakan lamunanku.
“eoh...”
“an...aniya.
Aku sedang berpikir kenapa taman ini begitu indah. Siapa yang
merawatnya selama ini?”aku mengelak. Karena tidak mungkin aku
mengatakan yang sebenarnya bahwa aku sedang memikir Yul.
Kuedarkan
pandangan mataku kesekitar taman. Banyak yeoja dan juga namja yang
berkeliaran disini. Tentu saja, karena taman ini adalah tempat dimana
tak ada larangan sama sekali untuk didatangi. Satu – satunya tempat
yang bisa digunakan yeoja dan namja secara bersamaan. Ada yang
belajar. Ada juga yang sedang berbincang – bincang baik sesama
jenis ataupun lawan jenis. Sama seperti aku dan juga Yumi. Sebenarnya
aku suka ke taman ini sendirian. Namun aku sengaja menyuruh Yumi
untuk menemaniku sehingga aku tak perlu khawatir jika bertemu dengan
Yul.
“Princess...aku
tahu kau sedang berbohong padaku.”ucap Yumi mengejutkanku.
“Apa
maksudmu ?”tanyaku.
“pasti
Princess sedang memikirkan sesuatu yang berat sampai-sampai dahimu
berkerut begitu...”jawabnya.
“ghurae??”tanyaku
balik.
“ne...”Yumi
mengangguk.
Aku
tersenyum simpul. Membuat lesung pipitku muncul seketika.
Tiba –
tiba ada tangan yang mencubit pipiku dari belakang.
“awww..appo...”pekikku
" gwenchana...?mianhe..ekspresimu tadi sangat imut, jadi aku tidak bisa menahan tanganku untuk tidak mencubit pipimu.."sesal Hany.
"ne...lain kali jangan mencubitku lagi. Kau tahu bahwa kekuatan cubitanmu itu sungguh mengerikan?"jawabku jahil.
" yya...kau sungguh berlebihan Princess...." Hany cemberut menambah kesan chubbynya seperti bakpao.
Apalagi badannya yang di atas rata-rata. Lagi-lagi aku tersenyum dibuatnya.
"Princess, sebenarnya aku datang kesini karena ingin memberikan ini padamu."ucap Hany seraya menyerahkan sepucuk amplop biru.
"Princess, sebenarnya aku datang kesini karena ingin memberikan ini padamu."ucap Hany seraya menyerahkan sepucuk amplop biru.
Aku menerimanya.
"dari siapa?"tanyaku menyelidik.
"dari....dari Prince Yul."ucapnya.
Aku mengangguk dan menyimpan amplop itu dalam saku bajuku.
-----------------------------------------------To Be Continue----------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar