MY
DREAMS
Tgl: 09 juli 2013
Aku tengah asyik bercengkrama dengan para sahabatku yang notabene
adalah murid - murid ayah. Namun aku merasa seperti ada sepasang mata
sedang memperhatikanku sedari tadi. Ku tolehkan kepala ke seberang,
dan mataku menangkap sepasang mata indah nan tajam sedang menatapku
dalam. Aku tahu itu adalah sepasang mata milik Yul. Dan yang ku tahu
dari teman – teman dan juga keluargaku dia adalah anak dari sahabat
ayah dan merupakan orang yang sudah dijodohkan denganku sejak kecil.
Aku merasa tidak pernah mengenalnya. Tapi semua orang disekitarku
menyangkalnya. Mereka bilang aku tidak megenalnya karena aku tengah
hilang ingatan akibat kecelakaan 2 minggu yang lalu. Ku akui bahwa
aku memang sedikit lupa dengan orang – orang di sekitarku. Aku lupa
nama mereka. Padahal setahu mereka aku adalah orang yang memiliki
ingatan yang kuat walaupun baru mendengar satu kali.
“ Princess....?”tegur Yumi.
“ Hm...ya?”jawabku.
“ Hayo sedang memperhatikan siapa??”godanya.
“ Tidak...Aku hanya heran saja kenapa dia selalu melihat ke
arahku??” jawabku jujur.
“ maksud Princess, Prince Yul??”tanya Hany.
“Prince Yul??”heranku.
Mereka mengangguk.
“ iya...kan Princess sendiri yang menyebutnya Prince
dulu....”jawab mereka serentak.
Aku semakin pusing. Ku ajak mereka kembali ke asrama. Dan lagi –
lagi matanya terus mengikuti langkahku.
Namun tiba – tiba seseorang yang ku tahu namanya Ryeowook
menghadang langkahku.
“maaf Princess...ada yang ingin aku katakan.”ujar Ryeowook.
“tentang apa??” tanyaku.
“Prince Yul ingin bertemu dan bicara sesuatu dengan Princess.”
“maaf tapi aku tidak ada waktu.”jawabku.
“tapi ini penting Princess.”desaknya.
“maaf tapi aku tidak bisa. Lain kali saja kalau aku ada
waktu.”tolakku.
Jujur saja aku sedang menghindarinya. Karena aku memang risih dengan
sorot matanya yang aneh.
Ada raut kecewa trpancar pada wajah namja didepanku. Sesaat kemudian
dia pergi.
“Kenapa Princess tidak mau bertemu dengan Prince Yul??”tanya
Yumi heran.
Aku menggeleng. Mungkin aku hanya belum siap dengan kenyataan kalau
aku mempunyai hubungan khusus dengan Prince Yul. Ya ... aku belum
siap.
Aku kembali melangkah ke dalam rumah meninggalkan mereka yang terpaku
di depan asrama mereka.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@
Prince Yul'houses
“jadi
Princess menolak untuk bertemu dengan ku??”tanya Prince Yul dengan
nada sedih.
Ryeowook
hanya bisa mengangguk. Memahami perasaan sang Prince yang merupakan
sahabat sejak kecil. Mereka berdua layaknya saudara.
“tapi
kata Princess, lain kali kalau ada waktu pasti dia akan menemui
Prince dengan sendirinya.” ujar Ryeowook menenangkan.
“iya
tapi kapan”tanya Prince Yul.
Ryeowook
bungkam.
“aku
merindukan sosok Princess Vee yang dulu.” gumam Prince Yul pelan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Udara
pagi begitu sejuk hari ini. Cuaca juga cukup cerah. Seorang Princess
Vee tengah memandangi taman bunga yang ada di belakang asrama yeoja
dan namja. Atau lebih tepatnya taman yang menjadi tempat umum bagi
semuanya. Tak ada larangan baik untuk yeoja atau namja yang ingin
bermain atau belajar disana.
“Princess,
ada apa pagi – pagi seperti ini meminta ku ke taman ini?” sapa
Yumi dengan sebuah pertanyaan.
Aku
menoleh padanya dan tersenyum. Senyum tulus.
“temani
aku....aku tidak mau nanti para namja datang dan aku hanya sendirian
di taman sebesar ini dan di kelilingi oleh para namja.”ujarku
beraegyo. Padahal alasanku yang sebenarnya adalah jika aku sedang
sendiri maka aku akan bertemu dengan 'dia' dan aku tidak bisa
menghindar lagi.
“kenapa
sifat manja Princess muncul lagi?”goda Yumi.
Aku
menggedikkan bahu.
“memangnya
aku dulu manja??”tanyaku.
Yumi
mengangguk pasti.
Aku
baru sadar kalau aku dulu itu termasuk anak yang manja. Yumi
menceritakan segala yang ia tahu tentangku sebelum aku kecelakaan.
Dan tanpa sadar dia mengungkit masalah Prince Yul dalam kehidupanku.
“saat
pertama kali Princess di kenalkan dengannya, Princess langsung akrab.
Kalian berdua sering ngobrol di taman ini. Kalaupun kemana – kemana
Prince juga yang sibuk mengantarmu.”
--------------------------------------------To Be Continue--------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar